Senin, 07 Januari 2013

Kado Untuk Sahabat


Awalnya saya tidak menduga bahwa itu adalah permintaan terakhirnya pada saya sebelum dia jatuh koma dan dirawat di rumah sakit.
permintaan melalui sebuah pesan singkat. Saya hanya tertawa, karena apa yang dia minta terlalu aneh bagi saya.
"cinta tolong bikin aq tulisan donk. isinya tentang sahabat dunia maya. aq punya sahabat baik yang aq kenal lewat FB. bisa gak cin?"
itu kurang lebih pesan singkat yang dia kirim pada saya. Saya memang sering menulis. Tapi yang saya tulis kalau bukan kisah hidup berarti kisah fiktif.
Lalu sekarang sahabat saya meminta saya menulis tentang para sahabat "maya" yang dia kenal lewat Facebook?
Pesan singkatnya saya balas "Ra, km serius? aq gag kenal dengan masyarakat FB yang km sebut sahabat "maya" mu itu" Bagaimana aq bisa nulis tentang mereka kalau aq sendiri gag pernah kenal sama mereka. dah Ra jgn aneh" minta yang lain aja.
Semenit kemudian HP yang saya pegang berdering,,,begitu saya jawab diujung sana suara Rara terdengar lirih dan lemah.
Saya bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana kondisinya saat itu. Tidak ada Rara yang bawel dan centil. Rara yang saat itu saya dengar suaranya seperti sedang menahan sejuta paku menghujam kulitnya. "cinta" ucapnya lirih. "assalamu'alaikum sayang" jawaban saya seperti tertahan ditenggorokan. Rara seperti tahu apa yang saya rasakan "jangan menangis cinta aq baik kok" terbayang dia mengatakan itu sambil tersenyum. "Iya aku tau kamu baik sayang" suara yang keluar dari mulut saya seperti tercekat. "Buka FB aku ya? ada draft note yang aku simpan untuk dipublish nanti" ingin rasanya aku bersuara memotong ucapannya yang menyayat ulu hati. Tapi dia seakan tahu lalu meminta saya untuk medengarkan dia sampai selesai bicara. "aku punya firasat waktuku gak akan lama lagi. Apa kamu akan menolak permintaan dari orang yang sekarat?. Lakukan permintaanku ya?" dan saya menyetujuinya.
Jika memang ini kado yang dia minta untuk terakhir kalinya, maka akan  saya berikan.
"nanti aku sms-in E-mail dan Passwordnya buat kamu. biar bisa kamu editlah jadi keliatan bagus gitu catatannya. Sudah dulu ya? harus hemat tenaga aku cinta hehe". masih sempat dia tertawa meski sangat pendek tawanya namun masih menyiratkan semangat dari Rara yang saya kenal.
Sejak percakapan singkat ditelepon hari itu, kegelisahan menyelimuti hari-hari yang saya jalani. Bagaimana jika benar waktunya sudah hampir habis? Ya Tuhan jangan ambil dia sekarang. Sebelum saya bisa bertemu dan mengatakan betapa saya sangat mencintainya. Tapi saya sadar kematian adalah jalan menuju keabadian. Dan ketetapan Tuhan itu nyata. Jika waktunya sudah sampai maka tiada yang kuasa untuk mengulur dan mempercepat datangnya kematian. Bukankah setiap yang bernafas akan merasakan yang namanya mati?
Tapi jauh dalam hati saya tetap berkecamuk perasaan seolah tidak rela bila waktu untuk Rara sesingkat ini.

Malam itu saya pulang ke rumah. Malaikat cinta yang saya puja sedang bekerja. Kebetulan dia mendapat sifth malam hari ini. Waktu yang ada benar-benar saya manfaatkan untuk menyelesaikan 'kado' buat sahabat saya.
Dengan gemetar saya buka Facebook berdasarkan nama akun yang telah di kirim lewat sms kepada saya. Dan this is it " akun dengan nama pada profil yang sangat sederhana muncul "Namaku Rara" seperti yang sering dia ucapka setiap kali berkenalan dengan orang asing yang baru kami temui. Kadang cara dia berkenalan itu membuat kami terpingkal. "huuu lebay" itu yang kami katakan saat dia berkata "hai namaku Rara". Nama lengkapnya adalah Zahratussita Aulya. Dia selalu memakai nama Rara padahal dilingkungan rumahnya dia dipanggil uly seperti nama tape. Gadis yang aktif dan tak bisa diam. Gampang tetawa dan menangis karena alasan sepele. Kadang tidak jelas dan sering bikin orang lain jengkel. Lengkaplah.

Sebelum membuka Note untuk melihat draft yang telah dia corat coret, saya sempat penasaran untuk membuka kotak masuk miliknya. Dan ta daaa,,, begitu banyak yang mengirim pesan untuknya. Tapi ternyata tidak semua dia balas. Entah apa alasannya. Lalu mata saya melihat beberapa pesan berbalas yang isinya sangat menarik bahkan bisa dibilang lucu. Meski ada part-part yang bikin saya berurai air mata. Ini sebabnya mengapa dia sangat ingin membuat catatan sebagai kenangannya bersama dengan sahabat "maya".

Setelah cukup lama menyimak isi kotak masuk dalam Facebooknya saya kirimkan pesan singkat buat dia. "aku sudah baca kotak masuk di FB kamu. Apa kamu marah?" kurang lebih satu jam saya menunggu balasan sms darinya sebelum akhirnya pesan singkat itu dibalas "gak apa2 kok. justru aku ingin kamu tahu semua tentang itu. karena tak ada tempat buat saya membagi cerita selain denganmu"
Lega saya membaca pesan singkat sahabat tersayang. Takut menyalahgunakan amanah yang diberi. Tapi rasa penasaran membuncah di dada ini untuk mengulik semuanya.

Lalu saya teringat dengan tujuan awal saya membuka akun ini. Pelan saya arahkan krusor di moitor Laptop saya ke pilihan Note. Ada beberapa catatan sahabat "maya" di sana. Tapi Rara sama sekali belum memiliki catatan yang di published. Saya sisihkan waktu sejenak untuk membaca beberapa catatan dari teman yang kebetulan muncul. Lalu saya mulai membuka draft catatan yang berisi guratan hati dari sahabat tersayang yang selalu mamanggilku "Cinta".
Membacanya secara perlahan, karena saya ingin menyelami apa yang dirasakan sahabat saya itu saat menuliskannya. Ada rasa sakit dalam hati saya, terluka dan merana. Lalu sejurus kemudian senyum tersunggingg dibibir saya merasakan bahagia yang mengharu biru. Benar-benar campur aduk. Padahal bahasa yang dia gunakan sangat sederhana dan tidak mengawang. Sangat mudah dimengerti karena semuanya ditulis secara lugas tanpa sindiran.

Sampai pada sebuah kalimat yang sangat saya kenal,,
kalimat yang sering saya ucapkan kepadanya yang saya kutip dari sebuah film India
hanya saja sudah tentu saya modifikasi biar terdengar lebih dalam dan lebih dramatis

"Jika suatu ketika kau berada dalam kesedihan, kesulitan dan kegalauan, ingat! Allah akan selalu berada dekat denganmu dan tak akan pernah membiarkan mu sendirian melalui hari-hari tersulit dalam hidupmu
ingat aku sahabatmu yang akan selalu ada meski tak pernah kau undang, dan tak akan berlalu meski kau usir.
Letakan tangan kananmu di atasaa dada kirimu. Rasakan detakan jantungmu berdebar lembut mengiringi nafas yang kau hirup dan kau hembus tanpa menghitungnya. Pejamkan matamu dan tersenyumlah dengan senyuman terbaik yang kau miliki. Bisikan pada dirimu sambil menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan say "Rara Al Iz Well" lalu buka matamu perlahan dan ucapkan Bismillah Allah selalu menyertaiku. Maka semua akan baik-baik saja"

Ternyata setelah sekian lama kamu tidak pernah melupakannya. Bahkan saya hampir melupakan metode yang saya buat sendiri. Tapi kamu sahabat tersayang telah mengingatkan kembali saya untuk bersyukur pada semua yang saya raih hari ini. Betapa Allah begitu mencintai saya hingga memberikan semua yang saya butuhkan  bukan karena saya menginginkannya.

Sahabat tersayang, pesanmu telah saya penuhi. Kado terindahmu telah terbungkus rapi, hingga saatnya diberikan pada orang yang telah kau pilih untuk menerimanya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar